Kamis, 21 Mei 2009

Pilpres 2009

Ada harapan dengan munculnya WAPRES wajah baru. Tanpa ada bau politik dan munculnya matahari 2 dibumi ini.
Mungkin dengan adanya Boediono bisa membuka wacana bahwa pemerintahan yang baik tidak harus dengan menggandeng kaki pilitik. bahwa politik yang dinamis tidak harus saling sikut-sikutan dalam memerintah negeri ini. SBY punya kharisma,JK punya performa dan Mega juga punya talenta. Beliau-beliau adalah orang yang memang dipilih rakyat. Entah seberapa kuatkah rakyat akan memihak. Tapi dalam hal ini kita harus tahu bahwa politik dinegeri ini tidak semudah yang kita duga. Kita tidak tahu jika dulu adalah LAWAN sekarang bisa menjadi KAWAN.
Mungkin adalah sosok Boediono adalah pilihan Sby yang terbaik. Walau banyak orang mengatakan dia tidak lebih penganut Neolit.
Tidak ada unsur Jawa non Jawa. tapi itu tidak penting. Yang terpenting adalah bagaimana menyelamatkan bangsa ini dari kemunduran. siapapun pemimpinnya.
Dari Soekarno,Soeharto,Habibie,Gus Dur,Megawati dan Sby. Mereka semua pernah memimpin negeri ini. Mereka semua pernah menorehkan catatan untuk bangsa ini. Dari hal yang terburuk sampai hal yang terbaik. Apa yang rakyat dapatkan?
Rakyat hanya mendapatkan banyak tontonan dan suguhan tentang calon pemimpin yang setelah kalah dari putaran saingan menjadi oposisi, dan mengecam kebijakan pemerintah yang baru.
Para pengamat pilitik saling berlomba memberi komentar dan menjadikan ajang pemilu sebagai tangga untuk menaikkan popularitas mereka. Dan yang lebih hebat adalah ketika waktu pemerintahan akan segera berakhir,para calon pemimpin saling memanfaatkan momentum itu mengkritik kekurangan pemimpin sebelumnya. Memberi manuver bahwa dalam pemerintahan yang akan datang tidak akan seperti ini lagi. Dan kenyataan setelah terpilih,akan banyak manuver lagi yang dikeluarkan untuk menutupi manuver yang sebelumnya.
Semenjak Era Soeharto sampai Sby,aku rasa baru Sby yang benar-benar komitmen memberangus korupsi di negeri ini. Walau dengan masuknya BESAN sebagai pesakitan dalam kasus korupsi BLBI dianggap sebagai manuver politik.
Kasus Antazari Azari sebagai otak pembunuhan pemimpin BUMN,tepat saat akan diadakannya pesta demokrasi di negeri ini,dan sekarang sdh mendekam di sel,juga dianggap sebagai manuver politik Sby. Aku tidak perlu pusing-pusing memikirkan hal-hal seperti itu. Lebih enak memikirkan bagaimana pernikahan kami nanti. Toh siapapun pemimpin negeri ini,kami tetap melangsungkan pernikahan. He....He.....He......He.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar