Rabu, 03 Juni 2009

Semusim


Diantara banyak hal yang telah aku lakukan,ada banyak hal lainnya yang belum aku lakukan. Dan diantaranya hal-hal yang bijak dan baik. Kadang aku faham bahwa realita hidup ini tak semudah yang aku bayangkan. Aku bosan dengan keadaan seperti ini. Aku capek dengan kondisi ini. Aku ragu dengan situasi seperti ini. Apa yang aku mau? Aku tidak sepenuhnya tahu.
Jika aku diam maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Jika aku teruskan aku takut tidak akan mampu. Aku sudah lihat banyak sekali orang yang merasa kondisinya mendekati mujur. Nyaris mendekati. Dan itu orang-orang disekitarku. Orang-orang yang aku kenal. Hmmmm......................................
Ada seorang sahabat pernah bercerita. Dia optimis mampu melakukan hal yang sangat tidak mungkin dilakukan oleh orang lain. Sahabatku berusaha membuktikan janjinya. Dan memang berhasil dia buktikan. Aku tahu karakter sahabatku. Dia seorang yang handal dibidangnya. Bicaranya pelan dengan sedikit kalimat. Seharusnya aku salut atau bangga. Tapi aku tidak begitu. Aku malah iri. Sekolahnya sama tingkatan. Cara bergaulnya tidak jauh berbeda. Hobi yang sama,memancing dan musik. Cara berfikir yang aku rasa juga seimbang. Aku beranggapan,yang membedakan adalah tekad dan semangat. Aku mempunyai kelemahan disitu. Dan itulah yang menjadi sebab akibat aku harus mempunyai pemikiran bahwa aku telah gagal dalam pekerjaan ini.
Bisa dibilang aku telah sembrono. Orang mungkin bisa menilai kalau aku lebih canggih dari orang lain. Tapi itu hanyalah sekedar hoby atau keinginan yang harus aku lakukan.
Ada sebuah pembenaran yang pernah aku baca. Untuk menemukan sebuah kebenaran dibutuhkan 2 orang. Satu orang mengatakan kejujuran dan satu orang mengiyakan. Dalam buku La Tahzan,ada banyak kebahagiaan timbul karena berawal dari kesedihan. Dan kesedihan itu bisa diselamatkan dengan membaca buku tersebut. Tidak juga benar. Tapi memang buku itu mampu meredam.
Akhirnya setelah sekian lama aku mampu menyelamatkan hati. Sebelum hancur berkeping-keping dan lebur menjadi abu. Tidak ada salahnya dari sebuah perkataan ini. "Jalani Hidup Tanpa Menoleh Kebelakang Dan Nikmati Hidup Setelah Sampai Didepan".


1 komentar:

  1. Hebat. Banyakin dong bikin cerita seperti itu. Biar aku baca...

    BalasHapus